Kamis, 05 Agustus 2010

::fanfic:: HANABI

::HANABI::

Musim semi
Bagi orang-orang ini adalah musim yang indah. Musim yang tepat untuk melalui hari-harimu di bawah pohon bunga sakura dengan keluarga. Tapi bagiku, musim semi tahun ini adalah bencana!
“ta-“
“KU BILANG KELUAAAR!!!” aku mendengar suara bentakan ibu saat aku mau memasuki apartemen. Aku tahu, pasti ibu bertengkar lagi dengan ayah.
“INI RUMAHKU!!!” teriak ayaah.
Mendengar perkelahian itu lagi, akupun mengurungkan niatku untuk memasuki rumah. Aku tutup pintu apartemenku yang terletak di lantai 4 itu dan berjalan menuju lift.
Ting
Lift terbuka.
“Hikaruuu~!!” teriak poppy, tetangga sebelah apartemenku.
“a~.. konbanwaa..” kataku lesu.
“EE~~?? Doushite?? Kok kamu lesuu??”
“iie..” akupun memsuki lift yang pintunya masih di tahan poppy.
“doko e iku?” tanya poppy.
Aku menaikan bahuku, “shiranai.”
“ciiih, ikut akuu..” tiba-tiba poppy menarik tanganku.
“eee? Kau mau membawaku kemana?” tanyaku.
“ikut ajaaa~~!!” kata poppy.
Poppy memencet tombol 16. Lantai terakhir di gedung apartemen tempat kami tinggal.
Poppy adalah tetangga sebelah apartemenku, ia teman dekatku. Mungkin akrena kami 1 apartemen dan satu sekolah, makanya kami sering menghabiskan waktu bersama.
“ada apa sih?” tanyaku.
Poppy mengembangkan senyum manis di pipinya. “ hihii..pokoknya ikut.” Kata poppy dengan nada sedikit memaksa.
“hhh..baiklaah..toh aku pun tidak punya tujuan malam ini.” Kataku.
Ting
Pintu lift terbuka di lantai 16. Poppy menarik tanganku dan ia mengajakku berlari.
“heeei.. sabaar..” kataku kerepotan karena di bahu kananku aku masih memanggul tas sekolahku.
“hayaku hayaku hayakuu..”kata poppy tidak sabar seperti anak kecil.
“haiii..”kataku ikut mempercepat lariku.
Dan akhirnya kami sampai ke loteng.
“ada apa di sini?” tanyaku celingak celinguk.
“ssst…kochii..”poppy mengajakku ke sebuah sudut. Ke dalam gudang tepatnya. “hika-kun mau tahu harta karunku?” tnaya poppy.
Aku mengangguk. “nani ka?”
“Jang jaaaaang” poppy menunjukan sebuah peti yang saat di buka ternyata di dalamnya terdapat banyak sekali kembang api yang belum di nyalahkan.
“uwaaa? Suggeeee!!”kataku terpana..”kaumengumpulkan semua ini?” tanyaku mengecek sebuah kembang api berbentuk roket.
Poppy mengangguk.
“sugeee. Kok aku baru tahu??” aku terpana melihat begitu banyaknya koleksi kembang api yang ia punya.
Poppy hanya tersenyum penuh rahasia.“ikut aku!” kata poppy.
“mau kemana?” tanyaku.
“kita nyalahkan satu!!” kata poppy semangat. “tapi satu saja ya!” kata poppy menegaskan.
Aku mengangguk.
Poppy menyerahkan sebuah kembang api berbentuk selongsongan panjang dan memberikannya padaku. “ini, kau pegang.” Katanya.
“ada 10 tembakan, katanya keren. Kau berani kan pegang giniaan?” katanya.
“aku ini cowok, Py!! Beranilaaah.” Kataku gengsi.
Poppypun mulai membakar sumbunya dan..
DHUAAAAR..
“ichiii” triak poppy.
DHUAAAAR..
“nii..” triaknya lagi
DHUAAAAR..
“SAAAN..”akupun ikut berteriak bersamanya.
DHUAAAAR..
“YOOONG”
DHUAAAAR..
“GOO..”
DHUAAAAR..
“ROKUU”
DHUAAAAR..
“NANAAAAAAA”
DHUAAAAR..
“HACHIIII”
DHUAAAAR..
“KYUUUU”
DHUAAAAR..
“JYUUUUUUU…… yeiiiy.. hahahaha” kamipun bersoarak dan tertawa bersama.
“ureshii naaa..”kata poppy.
Aku menyetujui omongannya dengan anggukan.
Kamipun duduk di atap menikmati bintang2 yang malam itu juga bersinar dengan indahnya.
“orang tuamu bertengkar lagi kan?” kata poppy.
Aku mengangguk. “Maaf yah kalau kau suka keberisikan dengar triakan mereka. Kau tenang saja, mereka akan segera bercerai kok, sidang sudah di mulai minggu lalu. Jadi kamu nggak akan keberisikan lagi.” Kataku
Poppy menggeleng. “aku tidak merasa terganggu dengan semua itu. Tapi aku mengkhawatirkan keadaanmu.” Kata poppy.
“terimakasih.” Kataku, “tapi aku baik-baik saja kok.”
“aku pernah kehilangan sahabatku.” Kata poppy.
“kenapa?”
“dia bunuh diri. Karena orang tuanya berpisah beberapa waktu sebelum kematiannya. Dia menjatuhkan dirinya dari gedung apartemen tempat ia dan kedua orang tuanya dulu tinggal.” Cerita popy, gadis itu mulai menundukan kepalanya dengan suara sedikit bergetar.
“kau tidak apa2?” tanyaku.
Poppy mengangguk dan memulai ceritanya lagi. “hanabi adalah hal yang paling di sukainya. Semalam sebelum kmatiannya, ia mengajakku jalan untuk menikmati festival kembang api yang di adakan di kuil. tapi, malam itu aku tidak menemaninya bermain kembang api karena aku tidak pede mengunjungi sebuah festival tanpa mengenakan sebuah kimono baru. padahal aku tahu, saat itu ia membutuhkanku untuk mengalihkan pikirannya dari kasus perceraian kedua orang tuanya. Keesokan harinya, ia terjun dari atap apartemennya. Ia di temukan meninggal sambil menggenggam kembang api.” Ceritanya.
Akupun mengalihkan padanganku ke langit. Mati. Itu memang terlintas di pikiranku. Musim semi ini orang tuaku akan bercerai. Dan kurasa, nggak ada hal yang indah lagi di dunia ini.
“kau jangan mati, Ya?” kata poppy meminta.
“apa urusanmu aku hidup atau nggak?” kataku sedikit ketus.
“kau tahu, bunga itu nggak Cuma terlihat indah saat siang saja. Tapi juga indah saat malam.” Katanya sambil tersenyum.“kalau kau melihat sakura saat malam hari di kala langit sedang cerah, dan kau menyalahkan kembang api di dekatnya. Kau akan bisa melihat keindahan sakura dari sisi lain. Begitupun kehidupan, sekalipun lika liku yang sedang kau lalui terlihat berat dan gelap, tapi lihatlah sisi indahnya. Semuanya mengajarkan dirimu untuk lebih kuat dan mencari terang untuk terus maju.” Ujar poppy memberi nasihat.
Ia benar.
“hari ini, tepat 3tahun yang lalu sahabatku meninggal. Kau tahu dimana ia tinggal?”
Aku menggeleng.
“di sini, tepat apartemenmu.”
Aku tersentak kaget.
“entah mengapa, aku tergerak untuk mengatakan ini padamu semenjak kau pindah ke sana. Terutama semenjak aku mendengar kedua orang tuamu ribut setiap malam.”
“kau memperhatikannku yah?” kataku
“aku khawatir.” Kata poppy lembut. Kebaikan hatinya menyentuh hatiku.
“trimakasih.”
“berjanjilah.” Katanya
“apa?” tnayaku.
“kau jangan mati.” Kapa poppy. “aku tak mau kehilangan siapapun lagi.”
“ku mohon berjanjilah.” Kata poppy.
Ia benar, mati tidak ada gunanya. Aku harus melihat sisi baik dari semua ini. Orangtuaku boleh bercerai, tapi aku tidak boleh bercerai.
“kau benar poppy, sekalipun lika liku yang sedang ku lalui terlihat berat dan gelap, tapi aku melihat sisi indahnya. Karena hal ini, aku bsia tahu, di dunia ini ada gadis baik yang peduli padaku dan kurasa, semua kebaikanmu cukup membuatku bertahan jika harus menghadapi perceraian mereka.” Kata ku. “aku berjanji, aku tidak akan bunuh diri karena hal apapun.” Kataku.
Poppy tersenyum lega.
***
Sidang perceraian sudah mendapatkan hasil. Mereka berpisah. Aku ikut ibuku, tetap tinggal di sini.
“hikaru” panggil ayahku. “maafkan ayah, jagalah ibumu dan janagn jadi pria seperti ayah.” Kata ayah.
Aku mengangguk dan mendekap ayahku, ingin ku menangis tapi ku tahan semua air mataku dengan gengsiku.
Aku pun meninggalkan ruang sidang dan keluar pintu pengadilan.
Kulihat poppy sedang berdiri di seberang jalan sambil mengendong sekardus kembang api.
“mau main kembang api?” tanyanya dari seberang.
Aku pun berlari ke sebrang dan berkata. “ikuzo!”
Musim semi, memang ada bencana. Tapi percikan kehindahan akan tetap ada karena itulah kehidupan.
_owari_

Kamis, 05 Agustus 2010

::fanfic:: HANABI

::HANABI::

Musim semi
Bagi orang-orang ini adalah musim yang indah. Musim yang tepat untuk melalui hari-harimu di bawah pohon bunga sakura dengan keluarga. Tapi bagiku, musim semi tahun ini adalah bencana!
“ta-“
“KU BILANG KELUAAAR!!!” aku mendengar suara bentakan ibu saat aku mau memasuki apartemen. Aku tahu, pasti ibu bertengkar lagi dengan ayah.
“INI RUMAHKU!!!” teriak ayaah.
Mendengar perkelahian itu lagi, akupun mengurungkan niatku untuk memasuki rumah. Aku tutup pintu apartemenku yang terletak di lantai 4 itu dan berjalan menuju lift.
Ting
Lift terbuka.
“Hikaruuu~!!” teriak poppy, tetangga sebelah apartemenku.
“a~.. konbanwaa..” kataku lesu.
“EE~~?? Doushite?? Kok kamu lesuu??”
“iie..” akupun memsuki lift yang pintunya masih di tahan poppy.
“doko e iku?” tanya poppy.
Aku menaikan bahuku, “shiranai.”
“ciiih, ikut akuu..” tiba-tiba poppy menarik tanganku.
“eee? Kau mau membawaku kemana?” tanyaku.
“ikut ajaaa~~!!” kata poppy.
Poppy memencet tombol 16. Lantai terakhir di gedung apartemen tempat kami tinggal.
Poppy adalah tetangga sebelah apartemenku, ia teman dekatku. Mungkin akrena kami 1 apartemen dan satu sekolah, makanya kami sering menghabiskan waktu bersama.
“ada apa sih?” tanyaku.
Poppy mengembangkan senyum manis di pipinya. “ hihii..pokoknya ikut.” Kata poppy dengan nada sedikit memaksa.
“hhh..baiklaah..toh aku pun tidak punya tujuan malam ini.” Kataku.
Ting
Pintu lift terbuka di lantai 16. Poppy menarik tanganku dan ia mengajakku berlari.
“heeei.. sabaar..” kataku kerepotan karena di bahu kananku aku masih memanggul tas sekolahku.
“hayaku hayaku hayakuu..”kata poppy tidak sabar seperti anak kecil.
“haiii..”kataku ikut mempercepat lariku.
Dan akhirnya kami sampai ke loteng.
“ada apa di sini?” tanyaku celingak celinguk.
“ssst…kochii..”poppy mengajakku ke sebuah sudut. Ke dalam gudang tepatnya. “hika-kun mau tahu harta karunku?” tnaya poppy.
Aku mengangguk. “nani ka?”
“Jang jaaaaang” poppy menunjukan sebuah peti yang saat di buka ternyata di dalamnya terdapat banyak sekali kembang api yang belum di nyalahkan.
“uwaaa? Suggeeee!!”kataku terpana..”kaumengumpulkan semua ini?” tanyaku mengecek sebuah kembang api berbentuk roket.
Poppy mengangguk.
“sugeee. Kok aku baru tahu??” aku terpana melihat begitu banyaknya koleksi kembang api yang ia punya.
Poppy hanya tersenyum penuh rahasia.“ikut aku!” kata poppy.
“mau kemana?” tanyaku.
“kita nyalahkan satu!!” kata poppy semangat. “tapi satu saja ya!” kata poppy menegaskan.
Aku mengangguk.
Poppy menyerahkan sebuah kembang api berbentuk selongsongan panjang dan memberikannya padaku. “ini, kau pegang.” Katanya.
“ada 10 tembakan, katanya keren. Kau berani kan pegang giniaan?” katanya.
“aku ini cowok, Py!! Beranilaaah.” Kataku gengsi.
Poppypun mulai membakar sumbunya dan..
DHUAAAAR..
“ichiii” triak poppy.
DHUAAAAR..
“nii..” triaknya lagi
DHUAAAAR..
“SAAAN..”akupun ikut berteriak bersamanya.
DHUAAAAR..
“YOOONG”
DHUAAAAR..
“GOO..”
DHUAAAAR..
“ROKUU”
DHUAAAAR..
“NANAAAAAAA”
DHUAAAAR..
“HACHIIII”
DHUAAAAR..
“KYUUUU”
DHUAAAAR..
“JYUUUUUUU…… yeiiiy.. hahahaha” kamipun bersoarak dan tertawa bersama.
“ureshii naaa..”kata poppy.
Aku menyetujui omongannya dengan anggukan.
Kamipun duduk di atap menikmati bintang2 yang malam itu juga bersinar dengan indahnya.
“orang tuamu bertengkar lagi kan?” kata poppy.
Aku mengangguk. “Maaf yah kalau kau suka keberisikan dengar triakan mereka. Kau tenang saja, mereka akan segera bercerai kok, sidang sudah di mulai minggu lalu. Jadi kamu nggak akan keberisikan lagi.” Kataku
Poppy menggeleng. “aku tidak merasa terganggu dengan semua itu. Tapi aku mengkhawatirkan keadaanmu.” Kata poppy.
“terimakasih.” Kataku, “tapi aku baik-baik saja kok.”
“aku pernah kehilangan sahabatku.” Kata poppy.
“kenapa?”
“dia bunuh diri. Karena orang tuanya berpisah beberapa waktu sebelum kematiannya. Dia menjatuhkan dirinya dari gedung apartemen tempat ia dan kedua orang tuanya dulu tinggal.” Cerita popy, gadis itu mulai menundukan kepalanya dengan suara sedikit bergetar.
“kau tidak apa2?” tanyaku.
Poppy mengangguk dan memulai ceritanya lagi. “hanabi adalah hal yang paling di sukainya. Semalam sebelum kmatiannya, ia mengajakku jalan untuk menikmati festival kembang api yang di adakan di kuil. tapi, malam itu aku tidak menemaninya bermain kembang api karena aku tidak pede mengunjungi sebuah festival tanpa mengenakan sebuah kimono baru. padahal aku tahu, saat itu ia membutuhkanku untuk mengalihkan pikirannya dari kasus perceraian kedua orang tuanya. Keesokan harinya, ia terjun dari atap apartemennya. Ia di temukan meninggal sambil menggenggam kembang api.” Ceritanya.
Akupun mengalihkan padanganku ke langit. Mati. Itu memang terlintas di pikiranku. Musim semi ini orang tuaku akan bercerai. Dan kurasa, nggak ada hal yang indah lagi di dunia ini.
“kau jangan mati, Ya?” kata poppy meminta.
“apa urusanmu aku hidup atau nggak?” kataku sedikit ketus.
“kau tahu, bunga itu nggak Cuma terlihat indah saat siang saja. Tapi juga indah saat malam.” Katanya sambil tersenyum.“kalau kau melihat sakura saat malam hari di kala langit sedang cerah, dan kau menyalahkan kembang api di dekatnya. Kau akan bisa melihat keindahan sakura dari sisi lain. Begitupun kehidupan, sekalipun lika liku yang sedang kau lalui terlihat berat dan gelap, tapi lihatlah sisi indahnya. Semuanya mengajarkan dirimu untuk lebih kuat dan mencari terang untuk terus maju.” Ujar poppy memberi nasihat.
Ia benar.
“hari ini, tepat 3tahun yang lalu sahabatku meninggal. Kau tahu dimana ia tinggal?”
Aku menggeleng.
“di sini, tepat apartemenmu.”
Aku tersentak kaget.
“entah mengapa, aku tergerak untuk mengatakan ini padamu semenjak kau pindah ke sana. Terutama semenjak aku mendengar kedua orang tuamu ribut setiap malam.”
“kau memperhatikannku yah?” kataku
“aku khawatir.” Kata poppy lembut. Kebaikan hatinya menyentuh hatiku.
“trimakasih.”
“berjanjilah.” Katanya
“apa?” tnayaku.
“kau jangan mati.” Kapa poppy. “aku tak mau kehilangan siapapun lagi.”
“ku mohon berjanjilah.” Kata poppy.
Ia benar, mati tidak ada gunanya. Aku harus melihat sisi baik dari semua ini. Orangtuaku boleh bercerai, tapi aku tidak boleh bercerai.
“kau benar poppy, sekalipun lika liku yang sedang ku lalui terlihat berat dan gelap, tapi aku melihat sisi indahnya. Karena hal ini, aku bsia tahu, di dunia ini ada gadis baik yang peduli padaku dan kurasa, semua kebaikanmu cukup membuatku bertahan jika harus menghadapi perceraian mereka.” Kata ku. “aku berjanji, aku tidak akan bunuh diri karena hal apapun.” Kataku.
Poppy tersenyum lega.
***
Sidang perceraian sudah mendapatkan hasil. Mereka berpisah. Aku ikut ibuku, tetap tinggal di sini.
“hikaru” panggil ayahku. “maafkan ayah, jagalah ibumu dan janagn jadi pria seperti ayah.” Kata ayah.
Aku mengangguk dan mendekap ayahku, ingin ku menangis tapi ku tahan semua air mataku dengan gengsiku.
Aku pun meninggalkan ruang sidang dan keluar pintu pengadilan.
Kulihat poppy sedang berdiri di seberang jalan sambil mengendong sekardus kembang api.
“mau main kembang api?” tanyanya dari seberang.
Aku pun berlari ke sebrang dan berkata. “ikuzo!”
Musim semi, memang ada bencana. Tapi percikan kehindahan akan tetap ada karena itulah kehidupan.
_owari_